Dunia memang mempunyai cara uniknya sendiri untuk mempertemukan dua orang. Aku ingat pertama kali aku berjumpa dengannya. Waktu itu aku sedang berada di taman dan menikmati minuman kopiku sendirian, namun ada seorang wanita berwajah oriental dengan muka sedikit panik mendatangiku dan mencoba berbicara denganku. Ternyata kulihat di belakangnya ada dua pria yang mencoba mengikutinya. Aku pun dengan santai mengikuti arah pembicaraannya dengan mengangguk seakan mengerti niat dari wanita tersebut, padahal jelas saja aku tidak mengerti apa yang dibicarakannya karena dia menggunakan bahasa Jepang.
Setelah dia sudah sedikit tenang, aku mengeluarkan ponselku dan membuka aplikasi penerjemah untuk memahami apa yang ingin dia bicarakan. Kami pun berbincang dengan bantuan aplikasi penerjemah tersebut dan tidak terasa sudah satu jam lebih membicarakan tentang apapun mulai dari asal dia, tujuannya datang kesini bahkan sampai makanan kesukaannya yang ternyata mulai membuatku tertarik padanya. Namun tidak terasa waktu menunjukkan pukul 10 malam dan dia bertanya apakah aku bersedia menemaninya jalan pulang ke penginapan karena dia masih merasa ketakutan dengan kejadian tadi, jadi aku mengiyakan saja. Ketika sampai di depan penginapannya, dia pun memberikan nomor teleponnya, mengatakan harapannya untuk aku menghubunginya kembali karena dia akan pulang ke negara asalnya besok pagi; dia pun berpamitan dan aku pulang.
Entah apa yang aku rasakan malam itu, namun perasaan berbunga-bunga memenuhi pikiranku yang mana sebelum ini tidak pernah aku rasakan. Setelah itu kami tetap berhubungan satu sama lain dan aku akhirnya memutuskan untuk belajar bahasanya dan dia juga belajar bahasaku. Singkat cerita kami akhirnya bertemu kembali dan memutuskan untuk menikah dua tahun kemudian semenjak kami pertama kali bertemu. Seperti yang kukatakan di awal, dunia memang kadang unik, berawal dari percakapan dengan bantuan aplikasi penerjemah pun dapat membuatnya berlanjut kepada pengucapan janji antara satu sama lain.
0 Komentar